Terkadang tanpa disadari, kita sering memperlakukan kedua orangtua kita layaknya seperti seorang pembantu. Kita dengan sangat entengnya menyuruh mereka untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Bilamana mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan kita, kita marah kepada mereka dan bahkan yang lebih parahnya kita membentaknya. Semua hal itu adalah perbuatan dosa besar. Ayah dan ibu adalah sosok yang seharusnya kita muliakan dan kita hormati. Bukan malah menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Sebaliknya, kita seharusnya siap sedia meringankan pekerjaan rumah yang selama ini dilakukan mereka. Jadikan diri kita seorang anak yang dibanggakan kedua orangtua. Yang menjadi Qurrota ‘Ayun bagi mereka.
Pernahkah terbesit dalam pikiran kita mengenai
perjuangan ibu dalam mengandung kita selama 9 bulan? Dia dengan ikhlas membawa
kita ke mana pun dia pergi walaupun dengan beban yang berat.
Tidur pun susah. Miring kanan sakit, miring kiri sakit, apalagi tengkurap yang
pastinya tak bisa dilakukannya lagi. Seringkali, dia
membelai perutnya seraya menadahkan tangannya, “Ya Allah.. Apabila anak hamba telah lahir, jadikanlah dia anak yang sholah/sholehah.”
Ketika seorang ibu akan melahirkan kita, dia berjuang bersimbah darah, antara hidup dan
mati. Dan setelah kita lahir, kita disambut dengan gembira oleh sanak keluarga,
terutama kedua orangtua kita yang sangat menanti kehadiran kita. Rasa sakit
yang diderita oleh ibu saat melahirkan kita, seolah-olah sembuh dengan
mendengar tangisan kita.
Saat kita
beranjak dewasa pun, kedua orangtua kita sibuk mencari uang lebih untuk
membiayai sekolah kita dan mencarikan lembaga pendidikan yang terbaik bagi
kita. Hal itu semata-mata hanya untuk bisa melihat kita berhasil dan sukses,
serta kehidupan kita lebih baik dari kehidupan yang sedang mereka jalani saat
ini. Bahkan, di saat kita sedang sakit dan sangat membutuhkan biaya
yang besar, kedua orangtua kita rela menjual harta benda yang mereka miliki
hanya untuk kesembuhan kita. Sungguh, begitu besar pengorbanan kedua orangtua
kita. Tapi, apa balasan kita terhadap mereka?
Hingga tiba saatnya, kedua orangtua kita meninggal
dunia. Dan semua memori tentang perlakuan yang buruk kita terhadap kedua orangtua
kembali teringat. Saat itu, kita sangat menyesal dan menangis sepanjang waktu.
Mengutuk diri kita bodoh, karena telah mengabaikan
perhatian dan kasih sayang kedua orangtua.
Ayolah...! Selagi kedua orangtua kita masih ada, berikanlah
kasih sayang dan perhatian yang lebih terhadap mereka. Perlakukanlah mereka
sebagaimana mestinya. Agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Apabila mereka
sudah tiada, do’akanlah mereka di akhir sholat kita. ^^
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap kedua orang tua dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil”
(QS. Al-Israa’: 24)
(Ayu
Rizkia R. Emha)
0 comments:
Post a Comment